Podded Azimuth Propulsion System


1.Podded Azimuth Propulsion System
Podded azimuth propeller adalah sistem propulsi kapal dimana propeller serta sistem shafting terletak pada sebuah konstruksi pod yang menempel pada konstruksi lambung kapal, konstruksi pod tersebut memiliki sebuah poros vertikal sehingga pod tersebut dapat melakukan gerakan rotasi horisontal, hal ini menjadikan azimuth pod memberi kelebihan dalam hal manuvering pada saat kapal beroperasi.
Podded propulsor biasanya terdiri dari sebuah poros penggerak pendek yang tersambung dengan sebuah motor listrik yang dipasang dan disangga oleh sebuah system elemen putar radial dan bantalan-bantalan penyangga. Motor penggeraknya berupa sebuah motor listrik AC atau dalam beberapa kasus menggunakan sebuah motor listrik dengan magnet permanen.dalam poros penggeraknya juga dimungkinkan terpasang sebuah penguat  listrik (exciter) dan pengerem poros (shaft brake) dengan sebuah system (sealing system).Daya dari motor listrik, beberapa fungsi pengontrol dan peralatan pemantau (monitoring equipment) dipasok dari suatu rangkaian kabel-kabel listrik sambungan-sambungan (leads) yang dihubungkan dengan system kelistrikan dikapal lewat serangkaian cincin-selip (slip ring assembly)  yang ditempatkan disekitar cincin bantalan putar (slewing ring bearing) dipertemuan (interface) antara propulsor dan badan kapal (ship’s hull). Permesinan yang berada didalam propulsor disangga oleh sebuah struktur yang terdiri dari sebuah bangunan atau rumah induk yang bentuknya tidak simetris yang dibawah badan kapalnya disangga oleh sebuah sirip berbentuk aerofoil (aerofoil shaped fin). Baling-baling yang dipasang pada unit-unit ini, saat ini adalah suatu rancangan dengan picth tetap (fixed picth design) dan seringkali dari suatu jenis built-up configuration. Dimana daun baling-balingnya bisa dilepas dari boss-nya. Podded propulsors dapat dimanfaatkan sebagai unit-unit kapal penarik (tractors) maupun unit-unit kapal pendorong (pusher) sementara beberapa rancang bangun menggunakan system baling-baling yang dipasang secara tandem yang dipasang dikedua ujung poros. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
 







2. Simple Propulsion System
Simple propulsion system terdiri dari tiga buah kompenen yang saling berkaitan yang dipasang pada masing-masing tempatnya, komponen-komponen tersebut adalah primover, transmission  dan propulsor. Primover dapat berupa diesel engine yang terletak didalam suatu ruangan didalam kapal yang disebut dengan kamar mesin. Transmission dapat berupa poros yang terletak horizontal dari main engine sampai dengan bagian luar kapal yang menempel pada propulsor. Sedangkan propulsor dapat berupa propeller. Main engine yang beroperasi menghasilkan daya. Kemudian daya. Daya dari main engine tersebut ditansmisikan oleh poros ke sebuah propeller. Propeller yang sudah menerima daya dari poros kemudian berputar sehingga menghasilkan daya untuk mendorong kapal sehingga kapal bisa bergerak.
Ketiga komponen tersebut  merupakan suatu kesatuan yang didalam proses perencanaannya tidak dapat ditinjau secara terpisah. Kesalahan didalam perancangan, akan membawa ‘konsekuensi’ yang sangat besar terhadap kondisi-kondisi sebagai berikut ;
1. Tidak tercapainya kecepatan dinas kapal yang direncanakan.
2. Fuel oil consumption yang tidak efisien.
3. Turunnya nilai ekonomis dari kapal tersebut.
4. Pengaruh pada tingkat vibrasi yang terjadi pada badan kapal, dsb.
Konfigurasi dari ketiga komponen utama sistem propulsi ini sangat dipengaruhi oleh rancangan fungsi kapal itu sendiri, serta bagaimana misi yang harus dijalankan dalam operasionalnya di laut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini








3. Perbandingan Podded Azimuth Propulsion System Dengan Simple Propulsion System Pada Kapal Yang Memiliki Power Yang Sama
Kapal yang memakai Podded Azimuth Propulsion System mempunyai maneuver yang lebih baik meskipun diperairan dangkal daripada kapal dengan propulsi dan kemudi yang dipisah (tidak menyatu) atau kapal Simple Propulsion System. Hal ini karena propeller dapat berputar 3600 terhadap sumbu vertikal. Sehingga kapal tidak membutuhkan wilayah yang luas untuk memutar haluan.
Kapal yang memakai Podded Azimuth Propulsion System  akan  Menghemat penggunaan ruang di kapal karena tidak tidak perlu mempertimbangkan susunan shaft atau space untuk motor penggerak, sehingga daya angkut kapal meningkat.
Karena memiliki maneuver yang bagus Kapal yang menggunakan jenis penggerak Podded Azimuth Propulsion tidak perlu menggunakan bantuan tug boat pada waktu bersandar atau melewati perairan sempit hal tersebut juga dapat mengurangi biaya operasional.
Kebisingan yang ditimbulkan oleh kerja mesin  dari Podded Azimuth Propulsion juga relative rendah dibandingkn dengan simple propulsion system sehingga mengurangi polusi suara dan membuat para ABK maupun orang yang berada dalam kapal tersebut menjadi nyaman.
Karena elektrik motor pada Podded Azimuth Propulsion tercelup didalam air maka  elektrik motor pada pod akan secara otomatis didinginkan oleh air disekitarnya sehingga tidak membutuhkan media atau pendingin tambahan berbeda dengan simple propulsion system yang memerlukan media pendingin pada main engine nya, sehingga biaya maintenance  dari podded azimuth propeller  system lebih murah dibandingkan dengan simple propulsion system.  
Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar Podded Azimuth Propulsion memiliki Peningkatan konsumsi bahan bakar rata-rata antara 3-6% bila dibandingkan dengan kapal konvensional (kapal dengan penggerak dan daun kemudi terpisah) atau Simple Propulsion System.
Propeller yang diinstal pada kapal dengan podded azimuth propeller  system harus memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan simple propulsion system hal ini ditujukan untuk mengimbangi dari performa engine dari podded azimuth propulsion system yang tidak terlalu besar. Sehingga gaya dorong propeller terhadap kapal yang dihasilkan bisa maksimal.